Jangan Sia-Siakan Hidup Kamu Dengan Hal-Hal Kecil Saja. Kamu Perlu Tahu Trik Menata Hidup Berdasarkan Prioritas Agar Hidup Kamu Lebih Bermakna

Hidup memang singkat jika kita resapi, rasanya baru kemain kita di buai dan di manja orang tua kita. Dan sekarang tanpa disadari kita telah beranjak dewasa, bertahun-tahun telah terlewati. Apa saja yang telah kamu lakukan di hidupmu? Apa cukup bermakna?

mativasi hidup
hidup dengan priorotas agar hidup lebih bermakna by freepik.com
Layaknya waktu yang diibaratkan seperti pedang, hidup pun tak jauh berbeda. Sepanjang kita hidup, waktupun akan terus berjalan (tentu bagi orang yang hidup yang merasakannya). Lagi-lagi saya mengambil cerita dari Line OA prestigeholics, tentang seorang guru besar dan audiens nya. Guru besar tersebut mengumpamakan hidup sebagai topless yang bening dan besar.

Sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Audiens menjawab: "Sudah penuh".

Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya dan memasukkannya ke dalam topless tadi. Kelereng mengisi sela-sela bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Audiens menjawab: "Sudah penuh".

Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai dan memasukkannya ke dalam topless yang sama. Pasir pun mengisi sela-sela bola dan kelereng hingga tidak bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sudah penuh dan tidak ada yang bisa dimasukkan lagi ke dalamnya.

Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yang sudah penuh dengan bola, kelereng dan pasir itu.

Sang guru kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas, seperti topless. Masing-masing dari kita berbeda ukuran toplesnya"
trik hidup dengan prioritas
hidup bagaikan toples by freepik.com
Perempumaan diatas bermakna seperti beikut:

1. Bola tenis adalah hal-hal besar dalam hidup kita, yakni tanggung-jawab terhadap Tuhan, orang tua, istri/suami, anak-anak, serta makan, tempat tinggal dan kesehatan.

2.Kelereng adalah hal-hal yang penting, seperti pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

3. Pasir adalah yang lain-lain dalam hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan, dll.

Coba bayangkan jika kita isi hidup kita dengan mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng dan bola tenis tidak akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal-hal kecil. Hidup kita habis dengan rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.

Jika kita isi dengan mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dan seterusnya seperti perumpamaan diatas, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dari hal-hal yang besar dan penting hingga hal-hal yg menjadi pelengkap.

Dengan kata lain kita harus tau prioritas mana yang harus didahulukan seperti bola tenis, kelereng, dan pasir diatas. Kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas dan bijak. Tahu menempatkan mana yang prioritas dan mana yang menjadi pelengkap.

Jika tidak, maka hidup bukan saja tidak lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali.

Sejauh ini ada yang sadar tidak kalau ada yang tertinggal? Yup, kopi!!

"Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi .....?"

Sang guru besar berkata sebagai penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jangan lupa masih bisa disempurnakan dengan bersilaturahmi sambil "minum kopi" dengan tetangga, teman, atau sahabat. Jangan lupa sahabat lama."
Itulah trik yang ingin saya sampaikan pada artikel kali ini, hidup butuh prioritas tetapi bukan berarti hal-hal kecil kamu tinggalkan. Semuanya penting dan akan sempurna jika kamu mengetahui prioritasnya. 

No comments:

Post a Comment

Adbox

@brixlion