Comot Kisah Ainun Habibie, Cocok Buat Kamu Bu

Setiap orang mempunyai jalan hidup beserta masalah nya masing-masing. Banyak kaum hawa yang tergiur dengan indahnya cita-cita dan karir yang tinggi. Namun taukah kamu, jika nanti kamu akan dihadapkan dengan pilihan yang cukup besar dapat membuat kamu dilema?

brixlion
ibu mulia by pixabay
Kali ini saya akan mengutip sebagiah kisah hidup yang inspiratif dari seorang ibu rumah tangga biasa, yang namanya tidak sering kita dengar namun cukup banyak orang yang tau dengan nama ini, dan walaupun ibu ini sudah tidak ada di dunia fana ini. Ainunnya Habibie.

Ainun sejenak berkata "Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri? (rasanya menohok sekali ya bagi kaum hawa umumnya saat ini).

Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu.

Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja?

Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu."
Jangan biarkan anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka
Lalu bagaimana bila dibantu dengan kakek neneknya?
Sudah cukup rasanya membebani orangtua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga. Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orangtua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tuanya.
Kisah ini bukan untuk melarang ibu-ibu untuk keluar rumah ikut mencari nafkah atau bagi yang mengiginkan cita-cita yang tinggi. Tapi kisah ini juga cukup untuk menjadi bacaan kamu bu sewaktu duduk beristirahat dan merenung sejenak. Apakah yang patut diperjuangkan sekarang?

Mudah-mudahan ini bisa jadi penyemangat dan jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban demi keluarga dan anak-anaknya.
Karena ingin Rumah Tangganya tetap terjaga dan anak-anak bisa tumbuh dengan penuh perhatian, tidak hanya dalam hal akademik, tapi juga untuk mendidik agamanya, karena itulah sejatinya peran orangtua.

Belajar dari kesuksesan orang-orang hebat, selalu ada pengorbanan dari orang-orang yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah. Berbanggalah engkau sang Ibu Rumah Tangga, karena itulah pekerjaan seorang wanita yang paling mulia.
Please leave your comment mom..

No comments:

Post a Comment

Adbox

@brixlion